Selasa, 09 Juni 2020

Membedakan Antara Anak Aktif dengan Anak Hiperaktif

Anak yang sehat dan aktif tentu menjadi dambaan setiap orangtua. Namun ada kalanya, anak aktif justru membuat orangtua kewalahan. Berlarian ke sana ke mari, tidak bisa diam, selalu bikin berantakan rumah. Situasi ini tak jarang membuat orangtua kesal. Bahkan ada orangtua yang mengira keaktifan si kecil merupakan tanda-tanda anak hiperaktif.

Menurut para pakar tumbuh kembang anak, usia bawah lima tahun (Balita) merupakan masa di mana anak mengalami pertumbuhan pesat dalam hal kemampuan motorik. Akibatnya, anak jadi susah diam, senang bergerak dan bereksplorasi. Anak dengan kecerdasan gerak tubuh (kinestetik) yang baik, aktivitas motorik kasar dan motorik halusnya tampak menonjol. Anak akan lihai melakukan berbagai aktivitas, seperti melompat, berlari dan sebagainya. Begitu pun motorik halusnya. Mereka mampu dengan terampil mengancingkan baju atau menalikan sepatunya.

Kondisi ini berbeda dengan anak hiperaktif. Menurut para ahli, hiperaktif merupakan ketidakmampuan anak untuk berdiam dalam waktu lama, terutama saat mengerjakan tugas yang harus diselesaikan dengan duduk. Anak hiperaktif juga mudah gelisah, berkeliaran di dalam sebuah ruang, suka berjalan atau berlari tanpa tujuan yang jelas, berbicara berlebihan. Perhatiannya mudah bergeser dari satu hal ke hal lain. Mereka umumnya juga kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan, destruktif, cenderung membahayakan dirinya maupun orang lain.

Pada anak hiperaktif, saat diminta melakukan suatu hal, tidak bisa selesai tuntas karena konsentrasinya mudah terpecah. Normalnya, rentang konsentrasi anak usia prasekolah minimal 10 menit. Sementara pada anak hiperaktif, daya konsentrasinya kurang dari 5 menit. Jika diberi suatu kegiatan dia mudah berpindah pada kegiatan lain. Contoh, ketika bermain balok susun, anak tak akan tahan duduk lama. Baru sebentar, ia sudah berpindah lagi pada aktivitas lain sehingga balok susunnya tidak berbentuk apa pun.

Sementara anak dengan kecerdasan gerak tubuh yang baik, gerakan tubuhnya terarah dan memiliki tujuan. Seperti telah disebut di atas, ia pandai menirukan suatu gerakan. Anak juga bisa diarahkan dan mampu mengikuti aturan. Jika diminta duduk diam, anak akan melakukannya. Saat diberikan permainan balok susun, anak akan mengerjakannya dengan berkonsentrasi dan menuntaskannya. Jadi, orangtua perlu benar-benar mengamati aktivitas anak, agar tak salah mengklaim anak yang aktif sebagai anak hiperaktif.

 SUSU ALMOND BUBUK NEWDRINKING

Nutrisi tambahan yang diformulasi khusus untuk Ibu hamil dan Ibu menyusui. Sudah mendapatkan banyak testimoni baik karena sangat terbukti membantu meningkatkan produksi ASI dan menjadi Booster ASI alami

PESAN VIA WHATSAPP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar